~Imam Al-Ghazali mengatakan bahwa hati itu ibarat cermin. Bila hati itu bersih, laksana sebuah cermin yang jernih yang bisa memantulkan bayangan diri yang sebenarnya. Cermin yang jernih akan secara jujur memperlihatkan kecantikan dan kekurangan di dalam penampilan seseorang. Setiap perilaku yang baik akan terlihat baik..., sedangkan perilaku yang buruk akan jelas terpampang di dalam cermin hati.~
Sep 6, 2010
Awal Mula Palestine vs Israel
Di tilik dari awal mula penyebab konflik, intinya adalah perebutan wilayah Jalur Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem Timur. Israel adalah negara yg didirikan untuk kaum Yahudi. Kaum Yahudi adalah kaum yang tidak memiliki tanah air dan tersebar d seluruh penjuru dunia.
Karena kasus Holocoust yg dialami kaum yahudi oleh Nazi Jerman, d putuskan memberikan tempat bagi kaum yahudi untuk bertempat tinggal.
Setelah melalui proses yang amat panjang akhirnya pada 1948, kaum Yahudi memproklamirkan berdirinya negara Israel. Dengan kemerdekaan ini, cita-cita orang orang Yahudi yang tersebar di berbagai belahan dunia untuk mendirikan negara sendiri, tercapai. Oleh Inggris mereka ditawarkan untuk memilih kawasan Argentina, Uganda, atau Palestina untuk ditempati, tapi mereka lebih memilih Palestina. Sejak awal Israel sudah tidak diterima kehadirannya di Palestina, bahkan di daerah mana pun mereka berada. Karena merasa memiliki keterikatan historis dengan Palestina, akhirnya mereka berbondong-bondong datang ke Palestina.
Mengapa Palestina? sebenarnya konflik ini sangat berkaitan dg unsur Agama, para Yahudi, sangat ingin mengambil atau menempati Bukit Zion dan sekitarnya (daerah Palestine, termasuk Jalur Gaza, Tepi Barat, dan Yerussalem timur) yg dikeramatkan dan di percaya oleh mereka bahwa tempat itu tempat suci Tuhan mereka.
Dengan datangannya bangsa Yahudi ke Palestina secara besar-besaran, mulailah terjadi perampasan tanah milik penduduk Palestina oleh pendatang Yahudi. Pada masa inilah, perlawanan sporadis bangsa Palestina mulai merebak.
Berdasarkan perjanjian Sykes Picot tahun 1915 yang secara rahasia dan sepihak telah menempatkan Palestina berada di bawah kekuasaan Inggris. Dengan berlakunya sistem mandat atas Palestina, Inggris membuka pintu lebar-lebar untuk para imigran Yahudi dan hal ini memancing protes keras bangsa Palestina.
Aksi Inggris selanjutnya memberikan persetujuannya melalui Deklarasi Balfour pada tahun 1917 agar Yahudi mempunyai tempat tinggal di Palestina.
Pada tahun 1947 mandat Inggris atas Palestina berakhir dan PBB mengambil alih kekuasaan. Resolusi DK PBB No. 181 (II) tanggal 29 November 1947 membagi Palestina menjadi tiga bagian. Hal ini mendapat protes keras dari penduduk Palestina. Mereka menggelar demonstrasi besar-besaran menentang kebijakan PBB ini. Lain halnya yang dilakukan dengan bangsa Yahudi. Dengan suka cita mereka mengadakan perayaan atas kemenangan besar ini. Bantuan dari beberapa negara Arab dalam bentuk persenjataan perang mengalir ke Palestina.
Apa yang dilakukan Yahudi dalam merebut Palestina tidaklah terlepas dari dukungan Inggris dan Amerika. Berkat dua negara besar inilah akhirnya Yahudi dapat menduduki Palestina secara paksa walaupun proses yang harus dilalui begitu panjang dan sulit. Sejak 1918 hingga 1948, sekitar 600.000 orang Yahudi diperbolehkan menempati wilayah Palestina.
Tahun 1956, Gurun Sinai dan Jalur Gaza dikuasai Israel, setelah gerakan Islam di kawasan Arab dipukul dan Abdul Qadir Audah, Muhammad Firgholi, dan Yusuf Thol’at yang terlibat langsung dalam peperangan dengan Yahudi di Palestina dihukum mati oleh rezim Mesir. Dan pada tahun 1967, semua kawasan Palestina jatuh ke tangan Israel. Peristiwa itu terjadi setelah penggempuran terhadap Gerakan Islam dan hukuman gantung terhadap Sayyid Qutb yang amat ditakuti kaum Yahudi. Tahun 1977, terjadi serangan terhadap Libanon dan perjanjian Camp David yang disponsori oleh mendiang Anwar Sadat dari Mesir.
Akhirnya, terbentuklah HAMAS sebagai bentuk organisasi dari rakyat palestina yang ingin melepaskan wilayahnya dari kependudukan Israel dengan garis keras (mata d balas mata).
Jadi, pendek kata, Israel menyerang palestina untuk memperluas wilayahnya dan mendapatkan wilayah-wilayah yg di inginkannya, termasuk Jalur Gaza.
dengan alasan rohani (mengambil kembali daerah2 suci mrk) mereka menghalalkan segala cara biarpun harus membunuh orang-orang tdk bersalah.
padahal, Yerussalem pun adalah kota suci bagi 3 agama, yakni Islam, Kristen dan Yahudi.
Oleh para elite yahudi israel, kota suci ini di jadikan bagian dari negaranya. Padahal menurut PBB kota ini adalah Kota International karena memiliki kepentingan terhadap beberapa agama.
Saat ini, bila kita ingin mengunjungi Yerusalem, sangat sulit karena d jaga ketat oleh Israel yg merasa memilikinya.
Sumber: http://id-id.facebook.com/topic.php?uid=131305486881109&topic=101
***
Note ini di post 3 bulan yang lalu oleh sumbernya. Namun alhamdulillah teman saya, Mas Bayu Gawtama di bawah organisasi Aksi Cepat Tanggap (ACT) telah berkunjung ke Palestina beberapa bulan Juli lalu, alhamdulillah banyak kesan berharga di sana dan kedatangan mereka di sambut hangat oleh warga Palestine.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment